BPBD Kota Semarang Gelar Studi Banding ke BPBD Surakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta menerima kunjungan dari BPBD Kota Semarang pada Kamis (19/5). Kunjungan rombongan BPBD Kota Semarang tersebut dalam rangka studi banding ke BPBD Surakarta.
Rombongan BPBD Kota Semarang terdiri atas lima orang yang dipimpin Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bpk Anggie Ardhitia dan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Bpk Bambang Haryanto. Rombongan tersebut diterima langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Surakarta, Bpk Nico Agus Putranto SH MM dan Kepala Seksi Penataan Sistem Dasar Penanggulangan Bencana, Bpk Singkirno S.Pd.
Bpk Anggie Ardhitia menjelaskan, latar belakang studi banding ke BPBD Kota Surakarta karena Surakarta merupakan kota yang cukup berkembang dan mempunyai gedung-gedung tinggi. Sehingga mitigasi bencana yang ada di Kota Surakarta juga ikut berkembang. Karenanya, BPBD Kota Semarang ingin belajar beberapa hal kepada BPBD Surakarta.
Beberapa hal yang ingin dipelajari tersebut antara lain, terkait mitigasi bencana dan pelatihan-pelatihan kebencanaan, terkait Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB), terkait sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS), terkait sarana prasarana untuk penanggulangan bencana, terkait penanggulangan Covid-19, terkait Desa Tangguh Bencana (Destana), serta terkait anggaran,
Menanggapi hal itu, Bpk Nico menerangkan kendala yang dihadapi BPBD Kota Semarang hampir sama dengan BPBD Surakarta. Di Kota Solo terdapat kurang lebih 25 potensi seperti SAR, Tagana, Sibat, dan sebagainya. Sehingga, BPBD Surakarta berupaya agar menjadi yang tercepat tiba di lokasi bencana atau kejadian dibandingkan potensi-potensi tersebut.
Bpk Nico menambahkan, BPBD Surakarta terus berupaya meningkatkan kapasitas personel Tim Reaksi Cepat (TRC) melalui sejumlah pelatihan dengan menggandeng BASARNAS. Pelatihan tersebut antara lain, medical first responder (MFR), vertical rescue, dan water rescue.
Dari sisi EWS, BPBD Surakarta memiliki empat titik EWS. Tahun ini, BPBD Surakarta mendapatkan alokasi penambahan pemasangan dua EWS. EWS tersebut hanya dipasang di sungai-sungai kota, sehingga jumlahnya sedikit. Sedangkan untuk pantauan angin puting beliung, BPBD Surakarta bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Surakarta yang memiliki CCTV di seluruh wilayah Kota Solo.