

BPBD Surakarta Gelar Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Tahun 2022
SOLO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kota Surakarta Tahun 2022 di Hotel Megaland, Jl Slamet Riyadi, Surakarta, Selasa (30/8). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pemangku kepentingan dan petugas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana di Kota Surakarta. Selain itu, untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku usaha yang memiliki fasilitas gedung bertingkat dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana untuk menjadikan Kota Surakarta menjadi kota yang tangguh bencana.
Dalam gladi tersebut, dilakukan simulasi kejadian gempa bumi, angin puting beliung dan kebakaran yang dimungkinkan terjadi di wilayah Kota Surakarta dengan tujuan untuk pengurangan risiko bila terjadi bencana.
Kegiatan gladi diawali apel pagi yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Bpk Teguh Prakosa. Kegiatan gladi tersebut melibatkan seratus personel dari lintas instansi dan relawan, antara lain, BPBD, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Diskominfo, Basarnas, PMI, FORSAR, SAR Universitas Sebelas Maret (UNS), SAR PKU, SAR MTA, SAR MDMC, SAR Rajawali Merah Putih, SAR 4x4, dan Hotel Megaland.
Dalam amanat Wali Kota Surakarta Bpk Gibran Rakabuming yang dibacakan Bpk Teguh Prakosa memberikan apresiasi atas daielenggarakannya apel tersebut. Hal itu sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Surakarta dalam menghadapi risiko bencana. "Kegiatan ini menjadi titik awal dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana di sekitar kita termasuk sekolah, kantor-kantor, terutama gedung bertingkat," terangnnya.
Bpk Teguh melanjutkan, Kota Surakarta tidak luput dari potensi bencana, baik alam maupun non alam. Misalnya, saat musim kemarau seperti saat ini rawan terjadi kebakaran. Beliau juga memberikan apresiasi kepada seluruh relawan dan elemen masyarakat yang selalu tanggap terhadap ancaman bencana, baik pada prabencana, saat bencana dan pascabencana. Beliau berharap kolaborasi ini dapat terus berlangsung karena merupakan bentuk tanggung jawab bersama atas bahaya bencana.
"Pemkot Surakarta terus berupaya mengedukasi masyarakat agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesiapsiagaan ini. Untuk semakin mengedepankan perspektif bencana sesuai ruang lingkup masing-masing sehingga kemungkinan buruk dapat ditekan seminimal mungkin," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Surakarta, Bpk Nico Agus Putranto, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program BPBD yang melibatkan seluruh komponen, baik TNI, Polri, relawan, organisasi perangkat daerah (OPD) dan dinas terkait. "Ini wujud koordinasi dan kolaborasi kami. Sehingga, seluruh masyarakat Kota Surakarta supaya bisa tangguh bencana," kata Bpk Nico.
Bpk Nico menjelaskan, pelaksanaan gladi berlokasi di Hotel Megaland karena BPBD mempunyai keinginan agar para pengelola atau pemilik usaha yang dalam usahanya menggunakan fasilitas gedung bertingkat dapat memperhatikan dan dapat peduli apabila terjadi bencana. Untuk dapat melakukan pengurangan risiko bencana, maka harus terpenuhi dengan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam gedung.
"Termasuk peningkatan kemampuan petugas dan para tamu yang ada di dalam gedung.Maka ini menjadi edukasi yang baik sehingga apabila terjadi bencana, para petugas, pengelola atau pemilik usaha dan tamu tempat usaha dapat mengetahui dan dapat mengatasi situasi. Sehingga risiko bencana dapat diperkecil," pungkas Bpk Nico.